Berikut ini saya copy paste kan semua yang
ada di e-Learning Universitas Terbuka untuk Makul MANAJEMEN pada Semester 1 dengan 4 SKS.
Cekidott...!!! ^__^
Selamat Bergabung dalam Tuton Manajemen
Selamat berjumpa lagi dalam Tutorial Online (Tuton)
Manajemen (EKMA 4116). Tuton kali ini direncanakan akan berlangsung selama 8
minggu, dimana tiap minggu akan membahas 1 inisiasi. Partisipasi aktif sebagai
peserta tuton sangat diharapkan karena akan berpengaruh terhadap penilaian
akhir tutorial. Selain ikut serta dalam aktivitas diskusi, Anda diharapkan
dapat mengerjakan tugas tutorial sebanyak 3 kali, di pertemuan ke-3, 5 dan 7.
Kontribusi nilai tuton terhadap nilai akhir adalah
30%, dan Perlu diketahui bahwa nilai tuton hanya akan berkontribusi terhadap
nilai akhir jika mahasiswa mendapatkan nilai Ujian Akhir Semester (UAS) minimal
30.
Sebelum mengikuti tuton, ada baiknya Anda juga membaca BMP Manajemen, pahami isinya
dan mari kita diskusi bersama melalui forum diskusi.
Terima kasih dan Selamat Belajar
Salam
EZRA PRADIPTA – TUTOR
INISIASI 1
29 February - 6 March
MATERI INISIASI 1
Para mahasiswa yang budiman.
Materi inisiasi 1 kita adalah menyangkut Konsep Dasar Manajemen. Bahan dasar dari materi inisiasi ini diambil
dari Buku Materi Pokok (BMP) EKMA 4116 Manajemen. Pemberian materi inisiasi ini
bersifat untuk menambah, meringkas, dan juga memberikan penguatan atas materi
dari BMP untuk membantu pembelajaran mahasiswa.
Di akhir materi inisiasi ini diberikan pertanyaan untuk
didiskusikan bersama. Dalam forum
diskusi, silakan para mahasiswa untuk mengajukan pendapat, komentar, atau juga
pertanyaan jika ada yang belum dipahami. Untuk itu diharapkan peran aktif
mahasiswa dalam diskusi online ini.
Selamat belajar dan selamat mengikuti tuton.
KONSEP DASAR MANAJEMEN
1. Pengertian Manajemen
Ada beberapa definisi mengenai manajemen yang
diberikan oleh para ahli. Robbins dan
Coulter (1999) menyebutkan manajemen adalah proses pengkoordinasian dan
pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efektif dan
efisien melalui orang lain. 2 kata penting
yang saling terkait di sini adalah pengkoordinasian
orang lain dan efektif efisien.
Pengkoordinasian orang lain artinya melibatkan orang lain, sedangkan
efektif dan efisien untuk menunjukkan berdaya guna dan berhasil guna. Pengkoordinasian orang lain tidak berarti
kegiatan tidak dapat dilakukan sendiri, hanya saja dalam pertimbangan
efektifitas dan efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat tercapai secara optimal
pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada proses atau upaya pengkoordinasian
yang disebut manajemen.
Ahli-ahli lain juga memberikan definisi yang
kurang lebih sama. Gibson, Donelly, dan
Ivancevich (1996) menyebutkan manajemen adalah proses yang dilakukan seorang
atau beberapa orang untuk mengkoordinasikan aktifitas orang lain untuk mencapai
hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang itu sendiri. Follet dalam Stoner dan Wankel (1986),
menyebutkan bahwa manajemen adalah seni untuk melakukan sesuatu melalui orang
lain. Kemudian Siagian dalam Dadang dan
Sylvana (2007) mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan atau keterampilan
untuk memperoleh sesuatu dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan juga suatu
seni. Sebagai suatu ilmu, manajemen
harus memiliki landasan keilmuan yang kokoh. Sebagai seni, maka manajemen
dipraktekkan berdasarkan keterampilan yang diterapkan untuk mencapai hasil yang
diinginkan
Dari batasan-batasan tersebut, dapat
dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana
mengelola manusia melalui orang lain.
2. Fungsi-fungsi Manajemen
Robbins dan Coulter (1999) menyebutkan bahwa
fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengawasan.
·
Perencanaan
Mencakup pendefinisian tujuan, penetapan
strategi, dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan.
·
Pengorganisasian
adalah menentukan tugas apa saja yang
dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas-tugas dikelompokkan, siapa
melapor kepada siapa, dan pada tingkat mana keputusan harus dibuat.
·
Kepemimpinan, meliputi kegiatan-kegiatan memotivasi bawahan, mengarahkan, menyeleksi
saluran komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik.
·
Pengendalian
meliputi pemantauan kegiatan-kegiatan untuk
memastikan bahwa semua orang mencapai apa yang telah direncanakan dan
mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan yang ada.
3. Peran Manajemen
Peran manajemen di sini dapat dilihat dari
peran seorang manajer dalam organisasi.
Organisasi dan manajemen adalah 2 bidang yang terkait erat. Organisasi untuk berhasil memerlukan
manajemen yang baik, dan manajemen tersebut dikelola oleh seorang manajer. Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang
memiliki tujuan yang sama.
Peran manajer menurut Mintzberg dalam Robbins
dan Coulter (1999) adalah peran antar pribadi, peran informasi, dan peran
memutuskan, dengan penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
- Peran antar pribadi : Peran-peran yang melibatkan
kegiatan-kegiatan simbolis
(figure head), pemimpin, dan penghubung.
- Peran informasi : Peran yang meliputi
kecepatan-kecepatan memantau,
menyebarkan, dan juru bicara.
- Peran memutuskan : Peran yang meliputi kewirausahawan,
penanganan
gangguan, pengalokasi sumber daya.
4. Jenis-Jenis Manajer dan Keterampilan Manajer
Jenis-jenis atau tingkatan manajer menurut
Robbins dan Coulter (1999) adalah :
·
Manajer lini pertama : Manajer
tingkat paling rendah. Para manajer ini
sering
disebut penyelia, manajer kantor, manajer
departemen.
- Manajer menengah : Mencakup semua tingkat manajemen antara
tingkat
penyelia dan tingkat puncak. Misalnya kepala bagian,
kepala biro, manajer pabrik, manajer devisi,
general
manajer, dekan.
- Manajer puncak : Manajer yang bertanggung
jawab atas pengambilan
Keputusan organisasi. Misalnya presiden direktur, CEO,
COO, presiden komisaris.
Perbedaan tingkatan manajemen mempengaruhi
fungsi manajemen yang dilakukan, di mana ada 2 fungsi manajemen yaitu manajemen
administratif dan manajemen operatif.
- Semakin rendah jabatan, maka lebih
banyak mengerjakan fungsi manajemen operatif.
- Semakin tinggi jabatan, lebih
banyak menggunakan fungsi administratif.
Menurut Stoner dan Hankel (1986), ada 3
tingkat keterampilan manajer, yaitu keterampilan teknis, keterampilan
manusiawi, dan keterampilan konseptual dengan penjelasan masing-masing sebagai
berikut :
1.
Keterampilan teknis :
kemampuan menggunakan alat-alat, prosedur, dan
teknik suatu bidang yang khusus.
2.
Keterampilan manusiawi :
Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain.
3.
Keterampilan konseptual :
kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan
memadukan semua kepentingan dan kegiatan organisasi.
Bagi manajer lini
pertama, bobot yang terbesar adalah keterampilan teknis diikuti keterampilan
manusiawi lalu keterampilan konseptual.
Semakin ke arah manajer puncak, bobot terbesar adalah keterampilan
konseptual, diikuti keterampilan manusiawi, dan keterampilan teknis.
5. Kemampuan Manajerial
Kemampuan manajerial adalah kemampuan manajer
dalam mengatur, mengkoordinasikan, dan menggerakkan para bawahan ke arah
pencapaian tujuan yang ditetapkan oleh organisasinya. Kemampuan manajerial lahir dari proses
pembelajaran. Kegagalan mengoptimalkan
kemampuan manajer ini disebabkan sebagai
berikut :
- Manajer kurang mampu memahami kinerja
yang diharapkan dari posisinya.
- Kurang memahami peran manajerial
yang diembannya.
- Tidak menguasai keterampilan
manajerial.
- Tidak mampu memotivasi bawahan.
Untuk itu ada 10 langkah pengoptimalan
kinerja manajer yaitu : (Dadang dan Sylvana, 2007)
·
Pekerjaan yang menarik.
- Kesejahteraan memadai.
- Keamanan bekerja.
- Penghayatan terhadap pekerjaan.
- Suasana kerja yang baik.
- Promosi dan perkembangan diri
mereka sejalan dengan kompetensi dan kontribusi.
- Pengertian dan simpati atas
masalah pribadi.
- Merasa terlibat dalam
kegiatan-kegiatan kelompok kerja.
- Kesetiaan manajer pada bawahan.
- Selalu disiplin dalam bekerja.
6. Manajemen Global
Manajemen global adalah manajer yang memiliki
karakteristik fleksibel dalam arti dapat mengikuti perkembangan dan juga
efisien dalam pemanfaatan sumber daya.
Global artinya berpandangan luas yaitu skala internasional. Untuk arus globalisasi yang deras saat ini,
dituntut peran manajer yang berwawasan global agar tidak tertinggal dalam
perkembangan kegiatan.
PERKEMBANGAN DAN SEJARAH KONSEP MANAJEMEN
Konsep dasar manajemen sendiri mengalami perkembangan
sepanjang sejarah yang tidak terlepas dari para ahli manajemen. Secara umum perkembangan teori manajemen
dapat dibagi 4 yaitu :
·
Manajemen ilmiah (1870 – 1930)
·
Manajemen klasik (1900 – 1940)
·
Manajemen hubungan manusiawi (1930 – 1940)
·
Manajemen modern (1940 – sekarang).
1. Teori Manajemen Ilmiah
Pelopornya adalah Fredrik Taylor, Frank dan
Lilian Gilbreth, Henry Grant, Harrington Emerson. Teori manajemen ilmiah lahir dari adanya kebutuhan
untuk menaikkan produktifitas. Di
Amerika Serikat, di awal abad ke 20 tenaga terampil tidak banyak. Sehingga perlu dicari cara menaikkan
efisiensi. Misalnya apakah suatu
pekerjaan dapat digabungkan atau dihilangkan, dan lain-lain upaya efisiensi. Dalam upaya-upaya itu, Fredrik Taylor, yang
sering disebut Bapak manajemen ilmiah, menyusun sekumpulan prinsip yang
merupakan inti manajemen ilmiah.
Prinsip-prinsip itu diringkas sebagai berikut :
- Mengganti cara tidak teratur
dengan ilmu pengetahuan yang sistemastis.
- Mengusahakan keharmonisan dalam
gerakan kelompok.
- Mencapai kerjasama manusia,
bukan individualisme.
- Menghasilkaan output yang
maksimal, bukan output yang terbatas.
- Mengembangkan pekerja sampai
taraf setinggi-tingginya untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri.
Pendukung pendekatan ilmiah lain adalah Frank
dan Lilian Gilbreth yang merupakan pelopor studi waktu, sebagai ilmu yang
menganalisis tugas sampai pada gerak fisik dasar. Diharapkan agar gerak tidak dihambur-hamburkan
dan dihemat serta lancar sehingga
produktifitas kerja meningkat. Dalam
konsep Gilbreth, gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Dengan kamera film ia berusaha mencari
gerakan paling menghemat untuk setiap pekerjaan, dengan demikian menaikkan
prestasi dan mengurangi kelelahan.
Kelebihan Manajemen Ilmiah :
Dapat diterapkan pada berbagai macam kegiatan
organisasi, disamping organisasi industri.
Teknik efisiensi dari manajemen ilmiah seperti studi waktu dan gerak,
menyadarkan bahwa pekerjaan dapat dibuat efifisan dan masuk akal.
Kelemahan Manajemen Ilmiah :
Manajemen ilmiah lebih berfokus pada manusia
itu rasional untuk memperoleh material, tetapi kurang memperhatikan segi-segi
sosial para pekerja.
2. Teori Manajemen Klasik
Pelopornya adalah Henry Fayol, James D.
Mooney, Mary Parker Follet, Herberd Simon, Chester I. Banard. Manajemen klasik
timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola organisasi yang kompleks,
misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu
tidak dilahirkan, tetapi dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip mendasari dan
teori umum manajemen dapat diterapkan.
Menurut Fayol (Robbins dan Coulter, 1999), manajemen adalah sebuah
kegiatan umum dari semua usaha manusia dalam bisnis, pemerintahan, dan rumah
tangga. Ia mengungkapkan ada 14 prinsip
manajemen yang merupakan kebenaran universal yang merupakan prinsip umum
manajemen, yaitu :
- Pembagian kerja
- Otoritas
- Tata tertib
- Kesatuan komando
- Kesatuan arah
- Subordinasi
kepentingan-kepentingan individu terhadap kepentingan umum
- Balas jasa
- Sentralisasi
- Rantai skalar / hirarki
- Tatanan
- Kesamaan
- Kemantapan para karyawan dalam
pekerjaannya
- Inisiatif
- Semangat korps.
Fayol juga membagi perusahaan dalam 5 bidang
kegiatannya, yaitu teknis (produksi), komersial (pemasaran), keamanan,
akuntansi, dan manajerial.
Para ahli teori manajemen klasik dibatasi
oleh pengetahuan pada zamannya, namun banyak dari teori klasik itu tetap
bertahan sampai sekarang. Manajemen
klasik masih diterima sampai sekarang, karena membuat pemisahan kerja.
Kelebihan Manajemen Klasik :
Manajemen klasik mebuat pemisahan
bidang-bidang utama praktek para manajer, sehingga sampai sekarang masih dapat
diterima oleh para manajer praktisi (praktek).
Kekurangan Manajemen Klasik :
Dalam organisasi modern yang kompleks seperti
sekarang, manajemen klasik dianggap terlalu umum. Di manajemen modern, terkadang garis wewenang
agak kabur. Saat ini terkadang teknisi
bisa mendapat perintah dari manajer pabrik (atasan dari atasan teknisi
(mandor)). Ini membuat pertentangan
antara prinsip pembagian kerja dan kesatuan perintah.
3.
Manajemen Hubungan Manusiawi
Pelopornya adalah Hawthorn studies, Elton
Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo Munsterberg. Teori hubungan manusia adalah teori yang
menggambarkan cara-cara bagaimana manajer berhubungan dengan bawahannya. Aliran ini muncul karena manajer mendapati
bahwa pendekatan klasik tidak dapat dicapai dengan keserasian sempurna. Masih terdapat kesulitan di mana bawahan
tidak selalu mengikuti pola tingkah laku yang rasional dan dapat diduga. Perlu ada upaya untuk meningkatkan hubungan
antar manusia agar organisasi lebih efektif.
Aliran ini untuk memperkuat aliran klasik, yaitu dengan menambahkan
wawasan sosial dan psikologi.
Kalau ‘manajemen manusia’ mendorong kerja
yang lebih baik dan lebih keras, itu berarti hubungan antar manusia dalam
organisasi itu baik. Hawthorn studies
mengatakan yang penting diperhatikan untuk meningkatkan produktifitas adalah
faktor perilaku manusia dan sosial.
Pekerja akan bekerja lebih keras kalau mereka yakin bahwa supervisor
memberi perhatian kepada mereka.
Sejalan dengan Hawthorn studies, menurut Hugo
Munstenberg, produktifitas dapat ditingkatkan dengan 3 jalan :
- Menemukan
orang yang terbaik.
- Menciptakan
kondisi psikologis dan pekerjaan yang terbaik.
- Menggunakan
pengaruh psikologis untuk mendorong karyawan.
Kelebihan Manajemen Hubungan Manusiawi :
Perhatian pada keterampilan manajemen manusia
semakin ditingkatkan disamping keterampilan teknis manusia, karena penekanan
pada hubungan sosial.
Kelemahan Manajemen Hubungan Manusiawi :
Peningkatan kondisi kerja dan peningkatan
kepuasan kerja tidaklah menghasilkan kenaikan produktifitas sedramatis yang
diperkirakan. Peningkatan produktifitas
dipengarahui oleh banyak faktor antara lain teknologi, efisien, semangat kerja,
dan lain-lain.
4. Manajemen Modern
Pelopornya adalah Abraham Maslow, Chris
Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar Schien, David Mc Cleland, Robert Blake and
Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker dan ahli-ahli manajemen
operasi/manajemen sains. Manajemen
modern adalah perluasan manajemen ilmiah.
Manajemen modern mulai berkembang sejak tahun 1940 an dan banyak
menggunakan manajemen sains atau manajemen operasi atau riset operasi sebagai
pendekatan ilmu manajemen, yang banyak menggunakan ilmu matematika, fisika,
untuk memecahkan masalah oprasional.
Pada awalnya ilmu manajemen operasi digunakan dalam ilmu kemiliteran
dalam hal-hal operasional militer.
Tujuan dari manajemen sains/manajemen ilmu adalah untuk memberikan
landasan kuantitatif dalam pengambilan keputusan (Gibson, Donelly, Ivancevich,
1996).
Dalam manajemen modern, konsep manajemen
dibagi menjadi :
- Manajemen berdasarkan hasil.
- Manajemen berdasarkan
tanggungjawab sosial.
- Manajemen berdasarkan sasaran.
- Manajemen berdasarkan
pengecualian.
- Manajemen terapan.
Kelebihan Manajemen Modern :
Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan
sehari-hari meliputi penganggaran modal, perencanaan produk, manajemen
persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.
Kelemahan Manajemen Modern :
Konsep manajemen modern sulit dipahami karena
perhitungannya yang sulit.
Diskusikan: Para mahasiswa yang budiman.
Dalam perkembangannya ada 4 teori manajemen yaitu
Manajemen Ilmiah, Manajemen Klasik, Manajemen Hubungan Manusiawi, dan Manajemen
Modern. Apakah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teori manajemen
tersebut ? Silakan berdiskusi.
Jawaban untuk Diskusi 1 adalah :
- Teori
Manajemen Ilmiah
o
Pelopornya adalah Fredrik Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry
Grant, Harrington Emerson. Teori
manajemen ilmiah lahir dari adanya kebutuhan untuk menaikkan produktifitas. Misalnya
apakah suatu pekerjaan dapat digabungkan atau dihilangkan, dan lain-lain upaya
efisiensi. Kelebihan Manajemen Ilmiah : Dapat diterapkan pada berbagai macam
kegiatan organisasi, disamping organisasi industri. Teknik efisiensi dari
manajemen ilmiah seperti studi waktu dan gerak, menyadarkan bahwa pekerjaan
dapat dibuat efifisan dan masuk akal. Kelemahan
Manajemen Ilmiah : Manajemen ilmiah lebih berfokus pada manusia itu
rasional untuk memperoleh material, tetapi kurang memperhatikan segi-segi
sosial para pekerja.
- Teori
Manajemen Klasik
o
Pelopornya adalah Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follet,
Herberd Simon, Chester I. Banard. Manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan
pedoman untuk mengelola organisasi yang kompleks, misalnya sebuah pabrik. Kelebihan
Manajemen Klasik : Manajemen klasik mebuat pemisahan bidang-bidang utama
praktek para manajer, sehingga sampai sekarang masih dapat diterima oleh para
manajer praktisi (praktek). Kekurangan
Manajemen Klasik : Dalam organisasi modern yang kompleks seperti sekarang,
manajemen klasik dianggap terlalu umum.
Di manajemen modern, terkadang garis wewenang agak kabur. Saat ini terkadang teknisi bisa mendapat
perintah dari manajer pabrik (atasan dari atasan teknisi (mandor)). Ini membuat pertentangan antara prinsip
pembagian kerja dan kesatuan perintah.
·
Manajemen Hubungan Manusiawi
o Pelopornya adalah Hawthorn studies, Elton Mayo, Fritz
Roethlisberger, dan Hugo Munsterberg.
Teori hubungan manusia adalah teori yang menggambarkan cara-cara
bagaimana manajer berhubungan dengan bawahannya. Aliran ini muncul karena manajer mendapati
bahwa pendekatan klasik tidak dapat dicapai dengan keserasian sempurna. Kelebihan
Manajemen Hubungan Manusiawi : Perhatian pada keterampilan manajemen
manusia semakin ditingkatkan disamping keterampilan teknis manusia, karena
penekanan pada hubungan sosial. Kelemahan
Manajemen Hubungan Manusiawi : Peningkatan kondisi kerja dan peningkatan
kepuasan kerja tidaklah menghasilkan kenaikan produktifitas sedramatis yang
diperkirakan. Peningkatan produktifitas
dipengarahui oleh banyak faktor antara lain teknologi, efisien, semangat kerja,
dan lain-lain.
- Manajemen
Modern
o
Pelopornya adalah Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar
Schien, David Mc Cleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest Dale, Peter
Drucker dan ahli-ahli manajemen operasi/manajemen sains. Manajemen modern adalah perluasan manajemen
ilmiah. Manajemen modern mulai
berkembang sejak tahun 1940 an dan banyak menggunakan manajemen sains atau
manajemen operasi atau riset operasi sebagai pendekatan ilmu manajemen, yang
banyak menggunakan ilmu matematika, fisika, untuk memecahkan masalah
oprasional. Kelebihan Manajemen Modern : Banyak digunakan dalam
kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal, perencanaan produk,
manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi. Kelemahan Manajemen Modern : Konsep
manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.